Sekolah SMAN 1 Ngadirojo terus memimpin perubahan dalam dunia pendidikan, menggali potensi siswa melalui proyek-proyek inovatif yang tidak hanya mendidik secara akademik, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, kearifan lokal, dan kesadaran akan keberlanjutan lingkungan. Salah satu contohnya adalah acara Gelar Panen Karya Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang baru-baru ini diselenggarakan, mengusung tema kearifan lokal dan gaya hidup berkelanjutan.

Siswa kelas X SMAN 1 Ngadirojo membuktikan bahwa kearifan lokal adalah harta yang tak ternilai. Dengan tekun dan penuh semangat, mereka menghasilkan produk tempe yang menggabungkan tradisi dan teknologi. Tempe, makanan khas Indonesia yang kaya akan protein, ditempatkan sebagai produk utama. Menggunakan kedelai lokal, siswa mengolahnya dengan metode tradisional, menciptakan tempe yang berkualitas tinggi dan mendukung para petani lokal.

Selain itu, para siswa juga meracik jammu, minuman herbal yang telah lama dikenal sebagai obat alami. Menggunakan rempah-rempah lokal dan teknik tradisional, jammu yang mereka hasilkan tidak hanya menyegarkan, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa.

Dalam seni dan ekspresi lingkungan, kelas X mempersembahkan hasil ecoprint mereka. Mereka menggunakan dedaunan, bunga, dan bahan alam lainnya untuk mencetak kain dengan pola yang menawan. Inovasi ini bukan hanya menciptakan produk yang indah tetapi juga mengedukasi tentang pentingnya keberlanjutan dan pelestarian alam.

Sementara itu, siswa kelas XI memilih pendekatan yang kreatif dalam mendukung gaya hidup berkelanjutan. Mereka menghasilkan produk maskot dari barang bekas, menunjukkan bahwa sampah dapat menjadi bahan berharga yang kembali ke lingkungan dalam bentuk yang bermanfaat dan menghibur. Botol plastik, kertas bekas, dan kain sisa diubah menjadi maskot unik yang tidak hanya mencerminkan kreativitas siswa tetapi juga mengajarkan pentingnya pengelolaan sampah dan pengurangan limbah plastik.

Gelar Panen Karya P5 ini tidak hanya merayakan hasil karya siswa tetapi juga menyampaikan pesan penting kepada masyarakat. Integrasi kearifan lokal dan gaya hidup berkelanjutan dalam pendidikan adalah langkah maju yang memastikan generasi muda memiliki pemahaman mendalam tentang budaya dan lingkungan mereka.

SMAN 1 Ngadirojo telah membuktikan bahwa pendidikan yang inklusif tidak hanya tentang pembelajaran di kelas tetapi juga tentang membentuk karakter dan sikap peduli. Melalui proyek P5 ini, sekolah ini memberdayakan siswa untuk menjadi agen perubahan yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan dan warisan budaya mereka, menjadikan mereka tidak hanya pelajar cerdas tetapi juga warga dunia yang bertanggung jawab.